Deskripsi Kasus : Orang Tua tidak mau menyekolahkan anaknya
1. Uraikan kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi
sebagai Pendamping PKH. Gambarkan kasus/permasalahan dengan memperhatikan
aspek-aspek:
a.
Masalah yang ditangani:
Kasus yang saya temui ini masih berkutat dengan pendidikan anak. Kali ini bukan dari diri anaknya yang tidak ingin melanjutkan sekolah tetapi kasus ini justru muncul karena orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi
b.
Kapan dan di mana masalah tersebut terjadi
Kasus ini muncul pada saat pendataan pemutahiran global yang
rutin dilaksanakan tiap tahun ajaran
baru melalui pertemuan kelompok.
Pemutahiran
global dijalankan pendamping bukan hanya kepada komponen anak sekolah tapi keseluruhan komponen PKH. Saat pertemuan kelompok itulah KPM PKH
menyatakan anaknya tidak akan
melanjutkan sekolah ke jenjang SMK/SMA.
Pertemuan kelompok ini diadakan di Kecamatan Grati Desa Cukurgondang rumah salah satu ketua kelompo
c.
Pihak pihak yang
terkait dengan masalah tersebut
Orang tua ini adalah KPM PKH tahun 2014 di mana sang ibu seorang janda yang mempunyai suami lagi. Masing-masing membawa satu anak dari pernikahan sebelumnya. Sang suami hanya sebagai buruh pabrik sedangkan ibunya seorang asisten rumah tangga
d.
Mengapa masalah itu terjadi
Dari informasi yang didapatkan pendamping pada saat pertemuan
kelompok KPM PKH mengungkapkan ketidaksanggupan membiayai anaknya sekolah lagi
karena pertimbangan ekonomi dan keluarga. Dari sudut pandang Ekonomi di sini melibatkan penghasilan dari orang tuanya yang
tentu dan merasa tidak mampu lagi membiayai anak untuk sekolah karena hanya sebagai buruh.
Dari sudut pandang keluarga, keluarga ini adalah keluarga broken home dimana
ibunya menikah lagi dengan seorang duda dan yang sangat disayangkan dari
ayah tirinya inilah yang tidak mengijinkan
anaknya untuk bersekolah.
1. 2. Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah-langkah penanganannya. Masing
masing aspek sekurang-kurangnya 100 kata.
a. Pendekatan awal yang dilakukan
Saya melakukan kunjungan home visit diawali dengan mengunjungi orang tua meminta penjelasan dan alasan anaknya tidak diijinkan sekolah. Setelah meminta keterangan dari orang tua kemudian saya juga mengajak bicara anaknya untuk mengetahui minat yang ada dalam diri anak tersebut yaitu tentang sekolah mana yang akan dituju. Setelah itu saya menemui pihak sekolah dengan tujuan menceritakan masalah yang dihadapi oleh orang tua tersebut dan membicarakan mengenai biaya sekolah. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, diharapkan dapat dicarikan solusinya salah satunya yaitu dengan keringanan biaya sekolah yang diberikan pihak sekolah kepada anak KPM PKH tersebut sehingga anak dapat melanjutkan sekolah dengan biaya yang ringan.
b. Mengidentifikasi masalah dan potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah
1. Identifikasi masalah:
Dari kasus di atas sumber yang relevan digunakan adalah dengan metode wawancara. Tujuan dari wawancara
ini saya sebagai pendamping PKH
bisa menggali informasi
mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh
orang tua tersebut. Dari informasi yang didapatkan ternyata faktor
ekonomi dan
masalah keluarga yang menjadi faktor utama mengapa mereka tidak
mengijinkan anaknya untuk mengenyam pendidikan
yang
lebih tinggi, yang
menjadi faktor ekonomi yaitu karena penghasilan dari orang tuanya yang hanya sebagai buruh serabutan dirasa tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari terlebih bila
nanti anaknya
sekolah, sedangkan dari faktor masalah keluarga ternyata orang tua laki-laki anak tersebut bukan
ayah kandung sehingga tanggung jawab sebagai orang tua masih dirasa
kurang.
Potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan:
Dari informasi yang didapatkan pendamping pada saat pertemuan kelompok KPM PKH mengungkapkan ketidaksanggupan membiayai anaknya sekolah lagi karena pertimbangan ekonomi dan keluarga.
c. Rencana pemecahan masalah
Saya sebagai pendamping PKH harus memahami semua KPM PKH dampingan, terlebih lagi dengan KPM PKH yang mempunyai permasalahan tentunya akan menjadi prioritas utama dalam penanganan kasusnya apalagi kasus itu menyangkut diri komponen PKH. Pada kasus ini saya melihat bahwa peran orang tua sebagai pembimbing anak dalam keluarga belum dikatakan maksimal oleh karena itu saya coba menerapkan metode pendekatan personal, dengan menggunakan tekhnik wawancara.
Wawancara, menurut Lexy J Moleong (1991:135) dikemukakan bahwa wawancara merupakan suatu percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan secara intensif kepada kedua orang tuanya yang notabene mempunyai tanggung jawab baik dalam pengasuhan anak dan juga dalam pendidikan anak di rumah.
Dengan begitu, saya sebagai pendamping PKH bisa memahami apa yang dirasakan oleh kedua orang tua tersebut baik dari sisi ekonomi dan juga dari sisi masalah keluarga. Dengan cara mengajak ngobrol kedua orang tuanya saya bisa mengetahui alasan mengapa mereka tidak mau menyekolahkan anaknya padahal pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam masa depan anaknya kelak. Dari situ saya akhirnya bisa memahami kendala mereka dan mencoba untuk mencari jalan keluar agar permasalahannya bisa diselesaikan dengan baik.
d. Melaksanakan pemecahan masalah
e. Mengevaluasi hasil yang dicapai dan yang belum dicapai
Setelah melakukan kegiatan hasil yang dicapai yaitu:
- Orang tua bersedia membiayai anaknya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
- Anaknya juga bersemangat untuk mengejar cita-citanya
Hasil yang belum dicapai yaitu:
- Orang tua belum punya pekerjaan yang tetap.
- Masih ragu mau masuk sekolah yang mana diantara dua pilihan
f. Terminasi atau pengakhiran penanganan masalah
Pendamping juga mewawancarai anak tersebut untuk memahami keinginan dan minat anak bersekolah sehingga peran anak tidak terabaikan dalam keluarga di mana anak usia sekolah harus mengenyam pendidikan yang sesuai dengan usianya. Ini menjadi tantangan bagi pendamping agar bisa menyelesaikan masalah tersebut. Upaya yang dilakukan saya sebagai pendamping PKH yaitu dengan cara observasi ke sekolah yang diminati oleh anak tersebut. Setelah observasi kemudian saya melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Di mana selama ini saya selaku pendamping PKH sering melakukan koordinasi ke tiap sekolah sehingga mempermudah saya melobby pihak sekolah untuk memberikan keringanan bahkan sampai pembebasan uang sekolah.
1. 3. Berdasarkan penanganan kasus tersebut, jelaskan masing-masing aspek di bawah ini sekurang-kurangnya 100 kata.
a. Pengetahuan/konsep yang digunakan (sekurang-kurangnya 3 pengetahuan/ konsep
yang relevan).
-
Teori Keluarga
Saya ambil
teori ini
karena anak adalah bagian dari keluarga. Definisi dan Pengertian Keluarga Menurut Wikipedia, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tersusun atas kepala keluarga (berperan sebagai
suami dan ayah) dan
beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal
bersama pada suatau
tempat di bawah satu atap dalam kondisi yang saling membutuhkan
/ ketergantungan. Sedangkan
Menurut Salvicion
dan
Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya
dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan
-
Teori Motivasi
Dalam hal
ini saya juga
mengambil
teori Motivasi.
Motivasi
adalah
proses-proses
yang dapat
menyebabkan adanya stimulasi, kegigihan, serta arahan
terhadap
kegiatan yang dilakukan
sesorang
dengan
sukarela pada suatu tujuan tertentu.
Di dalam literatur ada 5 (lima) Teori
Motivasi menurut para ahli, yang relevan
dalam kasus ini menggunakan
Teori Motivasi MC Clleland.
Dia menyoroti tentang
konsep penting dari
Motivasi ini adalah pada
kekuatan yang ada dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi
prestasi. Menurut MC Clleland, individu dapat memiliki motivasi jika memang dirinya memeiliki keinginan
untuk berprestasi lebih
baik dibandingkan lainnya.Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan
dalam teori
ini
yaitu kebutuhan
prestasi,
kebutuhan
afiliasi dan kebutuhan
kekuasaan. Kebutuhan Prestasi yang tercermin dari
keinginannya untuk mengambil tugas
yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal
ini, seseorang harus bisa menentukan
tujuan yang logis dengan
memperhitungkan
resiko yang ada serta melakukannya
secara kreatif dan inovatif. Prestasi diperoleh dari usaha yang dikerjakan, prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual emosional dan spirit
serta ketahanan diri dalam menghadapi
situasi segala aspek.
-
Teknik
pendekatan personal
Dengan cara mengajak ngobrol
dari hati ke hati, saya
sebagai pendamping mulai memahami apa
yang
menjadi kesulitan dan
alasan dari kedua orang tua
tersebut sehingga tidak sanggup untuk
menyekolahkan anaknya
ke jenjang yang lebih tinggi. Harus disadari bahwa sebagai orang tua mempunyai peranan
penting dalam pola asuh anak.
Pengertian Pola asuh (Latifah, 2008). adalah pola interaksi antara anak dengan orang
tua meliputi pemenuhan kebutuhan fisik
(seperti makan, minum
dan lain- lain) dan kebutuhan psikologis (seperti rasa
aman, kasih sayang, perlindungan,
dan lain-lain), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku dimasyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya. Dengan kata lain, pola asuh
juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam pendidikan karakter anak.
b. Teknik teknik yang digunakan dalam penanganan kasus
Pendamping juga mewawancarai anak tersebut untuk memahami keinginan dan minat anak bersekolah sehingga peran anak tidak terabaikan dalam keluarga di mana anak usia sekolah harus mengenyam pendidikan yang sesuai dengan usianya. Ini menjadi tantangan bagi pendamping agar bisa menyelesaikan masalah tersebut. Upaya yang di lakukan saya sebagai pendamping PKH yaitu dengan cara observasi ke sekolah yang diminati oleh anak tersebut. Setelah observasi kemudian saya melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Di mana selama ini saya selaku pendamping PKH sering melakukan koordinasi ke tiap sekolah sehingga mempermudah saya melobby pihak sekolah untuk memberikan keringanan bahkan sampai pembebasan uang sekolah.
c. Nilai nilai/ kode etik yang diterapkan dalam penanganan kasus
Setelah melakukan
pendekatan wawancara dan mendapatkan hasil dari
wawancara tersebut saya sebagai pendamping PKH membuat sebuah rencana intervensi yang disepakati bersama yaitu :
-
Memberikan Motivasi dan
arahan kepada orang
tua tersebut
tentang pentingnya
pendidikan untuk anak usia sekolah. Dengan
pendidikan diharapkan si
anak kelak akan tercapai apa yang diinginkannya,dengan sekolah juga wawasan si anak
akan bertambah luas, apalagi bila si anak itu aktif dalam kegiatan
sekolah itu menjadi
nilai plus untuk anak tersebut.
-
Mendampingi orang tua menemui Kepala Sekolah untuk diberikan keringanan atau pembebasan uang sekolah bagi anak tersebut. Dengan adanya
keringanan
tersebut diharapakan orang tua mengijinkan
anaknya untuk meneruskan sekolah yang lebih tinggi.
-
Merubah
cara pandang orang tua kepada
bukan anak kandung
atau anak tiri bahwa tidak ada bedanya anak kandung
dan
anak tiri sama- sama
membutuhkan
perhatian dan kasih
sayang
karena menyangkut
pola asuh anak
yang notabene adalah tanggung jawab dari kedua orang tua.
Dengan adanya rencana
yang dibuat tujuannya untuk
membantu agar orang tua
mengerti dengan
keadaannya sehingga dibutuhkan
sebuah pelaksanaan intervensi.
No comments:
Post a Comment