A.
Deskripsi kasus : Anak Putus Sekolah
1.
Uraikan
kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai
Pendamping PKH. Gambaran
kasus/permasalahan yang dijelaskan sekurang kurangnya 150 kata dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a.
Apa masalahnya
b.
Kapan dan dimana masalah
itu terjadi
c.
Siapa pihak-pihak yang
terkait dengan permasalahan
d.
Mengapa masalah itu
terjadi
Penanganan
Kasus/permasalahan Anak Putus Sekolah yang
ditangani oleh saya sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial pendamping PKH di Dusun
Buntalan tahun 2018
Klien EW berusia 14 tahun adalah
seorang yang mengalami permasalahan Anak
Putus Sekolah Permasalahan yang dialami oleh klien EW yaitu dia tidak mau melanjutkan sekolah dikarenakan
kurangnya kesadaran EW untuk melanjutkan sekolah dan mendapatkan ilmu. Permasalahan ini sudah berlangsung selama 1
tahun
Kasus/Permasalahan yang dialami klien EW awalnya terjadi pada saat dia menginjak kelas VII dimana lingkungan
pertemanan dia sebagian besar adalah Anak Jalanan (ANJAL) hal ini yang
mempengaruhi dia tidak mau melanjutkan sekolah dan berlangsung selama 1 tahun. Permasalahan
ini terjadi di dusun Buntalan Desa Kedawung Wetan Kecamatan Grati suatu daerah
yang mayoritas penduduknya bermata
pencaharian serabutan (kuli bangunan) yang rata-rata memiliki penghasilan serta SDM rendah.
Dalam penanganan permasalahaan/kasus klien EW ini, pihak-pihak yang terlibat
yaitu SPV PKH, Pendamping PKH serta Orang Tua peran-peran yang ditampilkan oleh
pihak pihak terkait yaitu SPV (sebagai tempat rujukan pendamping PKH dalam
menangani kasus Klien EW), Pendamping PKH (Sebagai Pelaksana bimbingan bagi klien EW) Orang Tua
(sebagai penerus atau motivasi yang telah di berikan pendamping pada Klien EW
di dalam rumah)
Latar belakang permasalahan/kasus ini terjadi disebabkan oleh kurangnya kesadaran Klien EW akan pentingnya pendidikan serta lingkungan pertemanan EW yag merupaka anak jalanan dan watak EW yang keras membuat orang tua menyerah untuk mendidik anaknya
2. Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah langkah penanganannya. Masing masing aspek sekurang kurangnya 100 kata.
a.
Pendekatanan awal yang dilakukan
Pendekatan awal adalah suatu proses kegiatan penjajagan
awal, koordinasi dengan pihak terkait yaitu Orang tua, Anak, Sekolah yang dulu,
sosialisasi pelayanan Sosial, identifikasi calon klien EW, serta identifikasi sarana dan prasarana
pelayanan. Yang dilakukan oleh saya berupa pendekatan secara persuasif dimulai
dengan home visit atau beratatap muka dengan EW agar pendamping bisa memberikan
masukan arahan pemberdayaan yang baik agar EW Tidak lagi mengikuti teman teman
yang tidak bersekolah, memberikan gambaran dan berbagai macam dampak-dampak
yang positif seperti ketika EW Kelak mau
melanjutkan sekolah setelah lulus pasti EW Bisa membeli apa yang dia mau
sehingga bisa mengangkat derajat orang tua EW Ketika kelak EW Sudah bekerja dan
mapan maka dari itu penting adanya beberapa dorongan dan gambaran yang positif
seperti contoh banyaknya anak berprestasi walaupun dengan keadaan yang tidak
memadai seperti dalam keadaan serba terbatas dan kurangya bimbingan sosok orang
tua tetapi karena kemauan yang tinggi dan niat yang positif karena semua itu
harus dimulai dari sendiri focus dan besarnya kemauan untuk menjadi lebih
baik,sukses dan memberikan semangat agar EW dapat melanjutkan pendidikanya
sesuai dengan harapan orang tua,dan tak lupa pendamping harus selalu
mengingatkan EW Utuk selalu menanamkan nilai norma agama dalam kehidupan sehari
hari agar EW dapat lebih baik dalam sikap dan mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
b.
Mengidentifikasi masalah
dan potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah
c. Rencana pemecahan masalah
d.
Melaksanakan pemecahan
masalah
e.
Mengevaluasi hasil yang
dicapai dan yang belum dicapai
1) Klien EW dapat memahami pentingnya melanjutkan sekolah
2) Klien EW dapat memilih teman yang lebih baik
3) Klien EW termotifasi untuk belajar lebih giat lagi
4) Klien EW Menjadikan pendidikan sebagai hal penting
dalam hidupnya
5) Klien EW Mulai bisa berfikir untuk meraih cita-cita
6) Klien EW mengetahui dampak buruk akibat tidak
melanjutkan sekolah
7) Klien EW mulai bisa bersikap baik terahadap orang tua
8) Klien EW mulai mendengarkan perkataan orang tua
Setelah melakukan kegiatan, hasil yang belum dicapai
yaitu:
Belum ada, karena Klien EW berifat kooperatif saat
pendampingan serta Klien EW dapat menerima masukan yang telah diberikan
f.
Terminasi atau
pengakhiran penanganan masalah
saya melakukan kegiatan terminasi atau pengakhiran
penanganan masalah tentang Putus Sekolah
dalam hal ini klien EW tidak mau melanjutkan sekolah karena pengaruh lingkungan
yang buruk serta kurang adanya dukungan dan faktor ekomoni orang tua dengan
tujuan agar Klien EW mau melanjutkan sekolah.
3.
Berdasarkan penanganan
kasus tersebut, jelaskan masing-masing aspek dibawah ini sekurang-kurangnya 100
kata.
a.
Pengetahuan/konsep yang
digunakan (sekurang kurangnya 3 pengetahuan/ konsep yang relevan).
1. Pengetahuan/ konsep teori komunikasi persuasif
dalam penanganan masalah klien EW yang tidak mau
melanjutkan sekolah karena pengaruh lingkungan yang buruk.
Dalam
hal ini pengetahuan/konsep teori komunikasi persuasif Yang saya terapkan berupa pendekatan secara intim terhadap klien EW dengan
cara mengajak klien EW
untuk mengobrol santai dan berkoordinasi masalah apa saja yang membuat klien EW
tidak mau melanjutkan sekolah lagi.
2.
Pengetahuan/ konsep teori
interaksi simbolis dalam penanganan masalah klien EW yang tidak mau melanjutkan sekolah karena
pengaruh lingkungan yang buruk
Dalam
hal ini pengetahuan/konsep teori interaksi simbolis Yang saya
terapkan berupa berinteraksi dengan orang orang yang berhubungan dengan klien
EW dengan cara berinteraksi dengan orang – orang yang terkait maslah ini, dimana setiap orang mempunyai peran dalam mempengaruhi
pola pikir klien EW, dalam hal ini orang tua, guru juga lingkungan EW sangat
mempengaruhi pola pikir klien agar bisa melanjutkan sekolah lagi.
3.
Pengetahuan/ konsep teori psikoanalisa
klasik dalam penanganan masalah klien EW yang tidak mau melanjutkan sekolah karena
pengaruh lingkungan yang buruk
Dalam
hal ini pengetahuan/konsep teori psikoanalisa klasik Yang saya terapkan
berupa menelaah tingkah laku sosial dengan cara mengembalikan struktur kepribadian pasien
dengan cara memunculkan kesadaran yang tidak ia sadari sebelumnya. Adapun
proses terapi ini berfokus pada pendalaman pengalaman yang dialami pasien saat
masih kanak-kanak.
b.
Teknik teknik yang
digunakan dalam penanganan kasus
1. Saya menggunakan Teknik Diskusi dalam penanganan masalah klien EW yang mau melanjutkan sekolah karena lingkungan yang buruk
Dalam hal ini Teknik Diskusi yang saya terapkan
berupa komunikasi
dengan menggunakan keterampilan berbahasa serta mendengar cerita atau masalah
yang di alami oleh klien EW dan melakukan observasi terhadapa apa yang mejadi
kendala dalam menangani masalah klien EW. dengan cara melakukan
diskusi dengan klien EW melalui Mencatat semua keluhan dan mengajukan berbagai
pertanyaan terkait menangani kasus klien EW menggunakan konsep pertanyaan 5W 1H
dimana mengedepankan privasi klien EW. Menyusun topik yang akan di diskusikan
dengan klien EW yang menarik serta membuat klien nyaman saat berdiskusi
2.
Saya menggunakan Teknik Informasi dan
Nasehat dalam penanganan masalah klien EW yang mau melanjutkan sekolah karena
lingkungan yang buruk
Dalam hal ini Teknik Memberi Informasi dan
Nasehat yang saya terapkan berupa melibatkan berbagai macam aspek antara lain : SPV PKH,
Pendamping PKH, Orang Tua Klien EW dengan
cara SPV PKH sebagai tempat
rujukan pendamping ketika pendamping mengalami kesulitan pendampingan Yaitu
dengan yang mempunyai tugas memberikan wawasan dan informasi terhadap
pendamping agar bisa di sampaikan kepada klien EW, Pendamping PKH dan Orang tua
memberikan nasehat terhadap klien agar dapat memahami akan pentingnya bersekolah
kembali demi meraih kehidupan serta masa depan yang lebih baik kelak
3.
Saya menggunakan Teknik
Managemen Konflik dalam penanganan masalah klien EW yang mau melanjutkan
sekolah karena lingkungan yang buruk
Dalam hal ini Teknik Managemen Konflik yang saya
terapkan berupa memeneg masalah yang terjadi pada klien EW dengan
cara mengendalikan situasi dan kondisi konflik dilapangan dengan menggunakan
kemampuan mendengar dan mengarahkan klien yang terlibat konflik untuk
bersama-sama membuat alternatif solusi. Dengan menggunakan teknik ini Pendamping
dapat mngetahui dasar masalah yang dialami klien EW
Mas seperti nya upload artikel di atas kurang menambahkan nilai nilai/ kode etik. Saya minta referensi nya terima kasih sangat bermanfaat dan membantu sekali
ReplyDelete