Deskripsi Kasus 1:
a. Apa masalahnya
b. Kapan dan dimana masalah itu terjadi
c. Siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan
d. Mengapa masalah itu terjadi
a.
Masalah apa
yang ditangani:
Permasalahan yang saya temui
adalah tentang anak usia sekolah yang tidak lagi
mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi, yang seharusnya dia melanjutkan ke
tingkat Sekolah yang lebih tinggi yaitu SMP atau Madrasah
Tsanawiyah tetapi dalam dirinya
sudah tidak ada kemauan untuk melanjutkan sekolah.
b.
Kapan dan di
mana masalah tersebut terjadi
Saat ini tahun ajaran baru di
mana
anak-anak lain sibuk mencari
Sekolah baru,
namun Ahmad Yani ini tidak mempunyai
keinginan untuk mencari
sekolah bahkan cenderung dia
tidak mau melanjutkan sekolah. Permasalahan ini terjadi di daerah di Kecamatan Grati
Desa Kedawungkulon
c.
Pihak pihak
yang terkait dengan masalah tersebut
Kasus
ini saya temui pada anak KPM PKH dampingan saya, Ahmad Yani seorang anak
laki-laki. Ahmad Yani adalah anak ke satu dari
tiga bersaudara, dua
laki-laki dan satu
perempuan. Dia
berumur 16 tahun dan baru lulus dari Sekolah Dasar (SD) Negri di Kecamatan
Grati. Ayahnya hanya seorang kuli bangunan sedangkan
ibunya hanya ibu rumah tangga
biasa yang masih mengurusi adiknya
yang masih di Sekolah dasar
dan
di Taman kanak-kanak
d.
Mengapa
masalah itu terjadi
a.
Dia
merasa malu karena usianya sudah di atas rata-rata anak usia SMP
b.
Dia merasa sudah tidak mampu lagi berfikir
tentang pelajaran
yang akan di pelajari
kelak.
c. Pergaulan yang di ikuti oleh anak tersebut adalah pergaulan anak-anak yang putus sekolah sehingga memicu keinginan yang besar untuk tidak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi.
2. Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah-langkah penanganannya. Masing
masing aspek sekurang-kurangnya 100 kata.
a. Pendekatan awal yang dilakukan
Dalam hal ini saya sebagai pendamping mencoba memberikan motivasi kepada anak tersebut agar terbuka pikirannya dan mau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi diantaranya saya memberikan masukan bahwa sekolah adalah hal yang terpenting dalam hidup karena dengan pendidikan kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan untuk kelangsungan hidup kita kelak dalam hal ini adalah modal dalam mencari pekerjaan, Selain itu saya juga memberikan pandangan bahwa dengan bersekolah kita dapat mempunyai wawasan dan pemikiran yang luas tidak sempit. Sehingga dalam menyelesaikan suatu masalah dapat mempergunakan akal yang lebih rasional dibanding dengan anak-anak yang hanya lulusan SD.
b. Mengidentifikasi masalah dan potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah
1. Identifikasi masalah:
Keterbatasan kemampuan
keuangan keluarga sehingga berfikir untuk
membantu orang tua dengan hanya lulusan SD saja
2) 2. Potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan:
Mengupayakan sekolah yang mau memberikan keringanan biaya sekolah bagi
Ahmad Yani dengan tujuan agar orang tua tidak
merasa keberatan dalam
membiayai
sekolah anak tersebut sehingga dapat sekolah dengan baik dan lulus tepat pada waktunya dan setelah lulus baru mencari pekerjaan
yang sesuai dengan pendidikannya.
c. Rencana pemecahan masalah
Mengupayakan sekolah yang mau memberikan keringanan biaya sekolah bagi
Ahmad Yani dengan tujuan agar orang tua tidak
merasa keberatan dalam
membiayai
sekolah anak tersebut sehingga dapat sekolah dengan baik
dan
lulus tepat pada waktunya dan setelah lulus baru
mencari pekerjaan
yang sesuai dengan pendidikannya
d. Melaksanakan pemecahan masalah
Memberikan pandangan untuk membatasi pergaulan
dengan anak yang putus
sekolah. Diarahkan agar bergaul dengan anak yang masih sekolah sehingga termotivasi untuk belajar dan lulus dengan nilai yang baik.
e. Mengevaluasi hasil yang dicapai dan yang belum dicapai
Setelah melakukan kegiatan, maka saya mendapatkan beberapa hal yang bisa
dicapai:
1. Ahmad Yani mau untuk
melanjutkan sekolah
2. Ayahnya mau untuk
membiayai anaknya sekolah
3. Ibunya Mendukung penuh supaya anaknya bisa lanjut ke tingkat yang lebih tinggi dan bisa merubah nasib lebih baik lagi dari pada ayahnya yang hanya seorang kuli bangunan
f. Terminasi atau pengakhiran penanganan masalah
Dalam hal ini saya sebagai pendamping mencoba memberikan motivasi kepada anak tersebut agar terbuka pikirannya dan mau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi diantaranya saya memberikan masukan bahwa sekolah adalah hal yang terpenting dalam hidup karena dengan pendidikan kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan untuk kelangsungan hidup kita kelak dalam hal ini adalah modal dalam mencari pekerjaan, Selain itu saya juga memberikan pandangan bahwa dengan bersekolah kita dapat mempunyai wawasan dan pemikiran yang luas tidak sempit. Sehingga dalam menyelesaikan suatu masalah dapat mempergunakan akal yang lebih rasional dibanding dengan anak-anak yang hanya lulusan SD.
3. Berdasarkan penanganan kasus tersebut, jelaskan masing-masing aspek di
bawah ini sekurang-kurangnya 100 kata.
a. Pengetahuan/konsep yang digunakan (sekurang-kurangnya 3 pengetahuan/ konsep yang relevan).
1.Teori anak dan teori
putus sekolah
Pengertian
Anak Menurut
Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam Pasal 1 Angka 5 yaitu setiap manusia yang berusia di
bawah
18 (delapan belas)
tahun dan
belum
menikah, termasuk anak
yang
masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. Sedangkan putus sekolah
menurut Gunawan (2010: 71), menyatakan putus sekolah merupakan predikat
yang diberikan kepada
mantan peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan berikutnya
2.Teori Keluarga
Saya ambil
teori ini
karena anak adalah bagian dari keluarga. Definisi dan Pengertian Keluarga Menurut Wikipedia, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tersusun atas kepala keluarga (berperan sebagai
suami dan ayah) dan
beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal
bersama pada suatau
tempat di bawah satu atap dalam kondisi yang saling membutuhkan
/ ketergantungan. Sedangkan
Menurut Salvicion
dan
Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya
dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan
3.Teori Motivasi
Dalam hal
ini saya juga
mengambil
teori Motivasi.
Motivasi
adalah
proses-proses
yang dapat
menyebabkan adanya stimulasi, kegigihan, serta arahan
terhadap kegiatan yang
dilakukan sesorang
dengan
sukarela pada suatu tujuan tertentu.
Di dalam literatur ada 5 (lima) Teori Motivasi menurut para ahli, yang relevan dalam kasus ini menggunakan Teori Motivasi MC Clleland. Dia menyoroti tentang konsep penting dari Motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clleland, individu dapat memiliki motivasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya.Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan dalam teori ini yaitu kebutuhan prestasi, kebutuhan afiliasi dan kebutuhan kekuasaan. Kebutuhan Prestasi yang tercermin dari keinginannya untuk mengambil tugas yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta melakukannya secara kreatif dan inovatif. Prestasi diperoleh dari usaha yang dikerjakan, prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual emosional dan spirit serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek.
b. Teknik teknik yang digunakan dalam penanganan kasus 1
Saya mengambil
teori anak dan
teori putus
sekolah karena Ahmad Yani berusia di bawah 17 tahun di mana
menurut teori
tersebut masih
dinamakan sebagai anak dan dia masih anak usia sekolah, sehingga Ahmad Yani harusnya masih duduk
dibangku sekolah, apabila dia
tidak sekolah maka dianggap sebagai anak yang putus sekolah
oleh karena itu di dalam teori putus
sekolah
dapat diambil
kesimpulan
bahwa yang
dimaksud
dengan
anak putus sekolah adalah keadaan di mana
seseorang yang usianya seharusnya masih dalam usia sekolah namun harus keluar atau berhenti dari lembaga pendidikan yang diikuti.
Ahmad Yani
masih
menjadi tanggung jawab dari keluarga, selain itu juga anak
bagian dari keluarga sehingga kebutuhan anak masih menjadi tanggungan
kedua orang tuanya, dari kebutuhan papan, sandang dan pangan begitu juga kebutuhan yang lainnya
seperti pendidikan dan berinteraksi
dalam keluarga
c. Nilai nilai/ kode etik yang diterapkan dalam penanganan kasus 1
Pertimbangan saya mengambil
teori anak karena dalam hal
ini seorang
anak masih belum mampu untuk
berfikir layaknya seperti orang dewasa
karena
anak menurut teori ini masih berumur
di bawah 17 tahun di mana anak usia ini masih membutuhkan
bimbingan keluarga dan
peranan keluarga sangat penting
dalam tumbuh kembang anak. Berbagai peranan terdapat dalam keluarga yakni peranan sebagai ayah,
ibu dan anak di mana setiap peranan mempunyai tugas
dan
kewajiban masing-masing.
Teori ini saya
aplikasikan ke kasus yang saya angkat dengan dasar bahwa kita
sebagai pendamping
memberikan motivasi dan
arahan kepada Ahmad Yani agar
mau mempunyai
semangat
dalam
dirinya untuk berprestasi,
dalam
hal ini
prestasi di tujukan agar anak tersebut terpacu dan termotivasi menjadi pribadi yang lebih baik dengan duduk dibangku sekolah. Yang dilakukan oleh saya sebagai pendamping menemui anak dan keluarganya dan bicara dari hati ke
hati tujuannya adalah agar pendamping memahami apa yang dipikirkan
oleh Ahmad Yani tersebut
dengan demikian
pendamping
memberikan arahan
atau motivasi yang tepat untuk anak tersebut karena motivasi adalah proses yang
menjelaskan intensitas, arah dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.
Diharapkan dengan
memberikan motivasi
kepada Ahmad Yani dengan
dapat mendorong agar mempunyai hasrat dan minat,
harapan dan cita-cita serta penghargaan
dan penghormatan
sehingga membangkitkan
keinginan agar
menjadi pribadi yang lebih baik dengan melakukan suatu tindakan yaitu mau melanjutkan pendidikan sehingga tujuan dari motivasi itu dapat tercapai.
No comments:
Post a Comment