Wednesday, August 26, 2020

DESKRIPSI DIRI PEKSOS PKH : anak usia sekolah yang tidak lagi mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah

 


Deskripsi Kasus 1: anak usia sekolah yang tidak lagmempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah 

 1.      Uraikan kasus/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai Pendamping PKH.  Gambaran kasus/permasalahan yang dijelaskan sekurang kurangnya 150 kata dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

a.       Apa masalahnya

b.      Kapan dan dimana masalah itu terjadi

c.       Siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan

d.      Mengapa masalah itu terjadi

a.    Masalah apa yang ditangani:

Permasalahan yang saya temui adalah tentang anak usia sekolah yang tidak lagi mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, yang seharusnya dia melanjutkan ke tingkat  Sekolah yang lebih tinggi yaitu SMP atau Madrasah Tsanawiyah  tetapi dalam dirinya sudah tidak ada kemauan untuk melanjutkan sekolah.

 

b.    Kapan dan di mana masalah tersebut terjadi

Saat ini tahun  ajaran baru di mana anak-anak lain sibuk mencari Sekolah baru, namun Ahmad Yani ini  tidak mempunyai keinginan untuk mencari sekolah bahkan cenderung dia tidak mau melanjutkan sekolah. Permasalahan ini terjadi di daerah di Kecamatan Grati Desa Kedawungkulon

 

 

c.     Pihak pihak yang terkait dengan masalah tersebut

Kasus ini saya temui pada anak KPM PKH dampingan saya, Ahmad Yani seorang anak laki-laki. Ahmad Yani adalah anak ke satu  dari tiga bersaudara, dua laki-laki dan satu perempuan. Dia berumur 16 tahun dan baru lulus dari Sekolah Dasar (SD) Negri di Kecamatan Grati. Ayahnya   hanya seorang kuli bangunan  sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa yang masih mengurusi adiknya yang masih di Sekolah dasar dan di Taman kanak-kanak

 

d.    Mengapa masalah itu terjadi

a.       Dia merasa malu karena usianya sudah di atas rata-rata anak usia SMP

b.      Dia merasa sudah tidak mampu lagi berfikir tentang pelajaran yang akan di pelajari kelak.

c.       Pergaulan yang di ikuti oleh anak tersebut adalah pergaulan anak-anak yang putus sekolah sehingga memicu keinginan yang besar untuk tidak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi.

2.      Berdasarkan kasus tersebut, uraikan langkah-langkah penanganannya. Masing masing aspek sekurang-kurangnya 100 kata.

a.       Pendekatan awal yang dilakukan

Dalam  hal  ini  saya  sebagai  pendamping  mencoba  memberikan  motivasi kepada anak tersebut agar terbuka pikirannya dan mau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi diantaranya saya memberikan masukan bahwa sekolah adalah hal yang terpenting dalam hidup karena dengan pendidikan kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan untuk kelangsungan hidup kita kelak dalam hal ini adalah modal dalam mencari pekerjaan, Selain itu saya juga memberikan pandangan bahwa dengan bersekolah kita dapat mempunyai wawasan dan pemikiran yang luas tidak sempit. Sehingga dalam menyelesaikan   suatu   masalah   dapat   mempergunakan   akal   yan lebih rasional dibanding dengan anak-anak yang hanya lulusan SD.

b.       Mengidentifikasi masalah dan potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah

1.  Identifikasi masalah:

            Keterbatasan kemampuan keuangan keluarga sehingga berfikir untuk membantu       orang tua dengan hanya lulusan SD saja

 

2)     2.  Potensi/sumber yang dapat dimanfaatkan:

Mengupayakan sekolah yang mau memberikan keringanan biaya sekolah bagi Ahmad Yani dengan tujuan agar orang tua tidak merasa keberatan dalam membiayai sekolah anak tersebut sehingga dapat sekolah dengan baik dan lulus tepat pada waktunya dan setelah lulus baru mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya.

c.       Rencana pemecahan masalah

Mengupayakan sekolah yang mau memberikan keringanan biaya sekolah bagi Ahmad Yani dengan tujuan agar orang tua tidak merasa keberatan dalam membiayai sekolah anak tersebut sehingga dapat sekolah dengan baik dan lulus tepat pada waktunya dan setelah lulus baru mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya

d.       Melaksanakan pemecahan masalah

Memberikan pandangan untuk membatasi pergaulan dengan anak yang putus

sekolah. Diarahkan agar bergaul dengan anak yang masih sekolah sehingga termotivasi untuk belajar dan lulus dengan nilai yang baik.

e. Mengevaluasi hasil yang dicapai dan yang belum dicapai

Setelah melakukan kegiatan, maka saya mendapatkan beberapa hal yang bisa dicapai:

            1. Ahmad Yani mau untuk melanjutkan sekolah

            2. Ayahnya mau untuk membiayai anaknya sekolah

            3. Ibunya Mendukung penuh supaya anaknya bisa lanjut ke tingkat yang    lebih tinggi dan bisa merubah nasib lebih baik lagi dari pada ayahnya        yang hanya seorang kuli bangunan

f.       Terminasi atau pengakhiran penanganan masalah 

Dalam  hal  ini  saya  sebagai  pendamping  mencoba  memberikan  motivasi kepada anak tersebut agar terbuka pikirannya dan mau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi diantaranya saya memberikan masukan bahwa sekolah adalah hal yang terpenting dalam hidup karena dengan pendidikan kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan untuk kelangsungan hidup kita kelak dalam hal ini adalah modal dalam mencari pekerjaan, Selain itu saya juga memberikan pandangan bahwa dengan bersekolah kita dapat mempunyai wawasan dan pemikiran yang luas tidak sempit. Sehingga dalam menyelesaikan   suatu   masalah   dapat   mempergunakan   akal   yan lebih rasional dibanding dengan anak-anak yang hanya lulusan SD.

3.      Berdasarkan penanganan kasus tersebut, jelaskan masing-masing aspek di bawah ini sekurang-kurangnya 100 kata.

 

a.       Pengetahuan/konsep yang digunakan (sekurang-kurangnya 3 pengetahuan/ konsep yang relevan). 

1.Teori anak dan teori putus sekolah

Pengertian Anak Menurut Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam Pasal 1 Angka 5 yaitu setiap manusia yang berusia  di  bawah  18  (delapabelas)  tahun  dan  belum  menikah, termasuk  anak  yang  masih  dalam  kandungaapabila  hal  tersebut adalah demi kepentingannya. Sedangkan putus sekolah menurut Gunawan (2010: 71), menyatakan putus sekolah merupakan predikat yang diberikan kepada mantan peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan         suatu jenjang   pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan berikutnya

 

2.Teori Keluarga

Saya ambil teori ini karena anak adalah bagian dari keluarga. Definisi dan Pengertian Keluarga Menurut Wikipedia,  keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tersusun atas kepala keluarga (berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal bersama pada suatau tempat di bawah satu atap dalam kondisi yang saling  membutuhkan  / ketergantungan. Sedangkan  Menurut  Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan

 

3.Teori Motivasi

Dalam  hal  ini  saya  juga  mengambil  teori  Motivasi.  Motivasi  adalah proses-proses  yang  dapat  menyebabkan  adanya  stimulasi,  kegigihan, serta arahan terhadap kegiatan yang dilakukan sesorang dengan sukarela pada suatu tujuan tertentu.

Di dalam literatur ada 5 (lima) Teori Motivasi menurut para ahli, yang relevan dalam kasus ini menggunakan Teori Motivasi MC Clleland. Dia menyoroti   tentang   konsep   pentin dari   Motivas in adala pada kekuatan yang ada dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clleland, individu dapat memiliki motivasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya.Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan dalam teori in yaitu   kebutuhan   prestasi,   kebutuhan   afiliasi   dan   kebutuhan kekuasaan. Kebutuhan Prestasi yang tercermin dari keinginannya untuk mengambil tugas yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta melakukannya secara kreatif dan inovatif. Prestasi diperoleh dari usaha yang dikerjakan, prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual emosional dan spirit serta ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek.

b.  Teknik teknik yang digunakan dalam penanganan kasus 1

Saya  mengambil  teori  anak  dan  teori  putus  sekolah  karena  Ahmad Yani  berusia di bawah 17 tahun di mana menurut teori tersebut masih dinamakan sebagai anak dan dia masih anak usia sekolah, sehingga Ahmad Yani harusnya  masih  duduk  dibangku  sekolah,  apabila  dia  tidak  sekolah  maka dianggap sebagai anak yang putus sekolah oleh karena itu di dalam teori putus sekolah dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan anak putus sekolah adalah keadaan di mana seseorang yang usianya seharusnya masih dalam usia sekolah namun harus keluar atau berhenti dari lembaga pendidikan yang diikuti.

Ahmad Yani  masih menjadi tanggung jawab dari keluarga, selain itu juga anak bagian dari keluarga sehingga kebutuhan anak masih menjadi tanggungan kedua orang tuanya, dari kebutuhan papan, sandang dan pangan begitu juga kebutuhan yang lainnya seperti pendidikan dan berinteraksi dalam keluarga


c.       Nilai nilai/ kode etik yang diterapkan dalam penanganan kasus 1

Pertimbangan saya mengambil teori anak karena dalam hal ini seorang anak masih belum mampu untuk berfikir layaknya seperti orang dewasa karena anak menurut teori ini masih berumur di bawah 17 tahun di mana anak usia ini masih membutuhkan bimbingan keluarga dan peranan keluarga sangat penting dalam tumbuh kembananak. Berbagai peranan  terdapat dalam keluarga yakni peranan sebagai  ayah, ibu dan anak di mana setiap peranan mempunyai tugas dan kewajiban masing-masing.

Teori ini  saya aplikasikan ke kasus yang saya angkat dengan dasar bahwa kita sebagai pendamping memberikan motivasi dan arahan kepada Ahmad Yani agar mau  mempunyai  semangat  dalam  dirinya  untuk  berprestasi,  dalam  hal  ini prestasi di tujukan agar anak tersebut terpacu dan termotivasi menjadi pribadi yang lebih baik dengan duduk dibangku sekolah. Yang dilakukan oleh saya sebagai pendamping menemui anak   dan keluargany dan bicara dari hati ke hati tujuannya adalah agar pendamping memahami apa yang dipikirkan oleh Ahmad Yani  tersebut   dengan  demikian  pendamping  memberikan  arahan  atau motivasi yang tepat untuk anak tersebut karena motivasi adalah proses yang menjelaskan  intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.  Diharapkan  dengan  memberikan  motivasi  kepada  Ahmad Yani  dengan dapat mendorong agar mempunyai hasrat dan minat, harapan dan cita-cita serta penghargaan dan penghormatan sehingga membangkitkan keinginan agar menjadi pribadi yang lebih baik dengan melakukan suatu tindakan yaitu mau melanjutkan pendidikan sehingga tujuan dari motivasi itu dapat tercapai.



No comments:

Post a Comment